Perkenalkan nama saya Victor. Saya
lahir di Pematang Siantar tanggal 22 Juli 1994. Saat ini saya tinggal di Bekasi
bersama orang tua saya dan saya sekarang kuliah di Universitas Kristen
Indonesia mengambil Jurusan Program Studi Pendidikan Agama Kristen.
Disini saya ingin menceritakan
pengalaman yang belum pernah saya alami sebelumnya, dimana saya mengalami
cidera yang cukup lama. Aku adalah pribadi yang sangat menyukai olahraga
terutama sepakbola. Dari kecil aku sering bermain sepakbola, sampai-sampai aku
bermain sepakbola setiap hari, terkadang bersama teman-teman, saudara, bahkan
terkadang aku bermain sendiri, tujuannya yaitu untuk bermain bersama dan
melatih skill yang aku miliki.
Pada suatu hari di sore hari, aku
bersama saudara dan teman-temanku sedang bermain disebuah lapangan Sekolah
Dasar. Kami bermain bersama dengan senang hati. Pada suatu waktu sebuah
kejadian menimpaku. Ketika aku hendak berlari menuju gawang untuk menendang
bola, aku didorong temanku yang sedang berusaha merebut bola dariku. Kakiku
dihantamnya dengan keras, dimana hal itu membuatku terjatuh sangat keras dan
mendarat dengan menggunakan tangan
Ketika sadar aku terjatuh, aku
merasa tanganku sebelah kiri sangat sakit dan tidak bisa bergerak.
Teman-temanku menyuruh aku kepinggir lapangan untuk istirahat sejenak dan mereka
melanjutkan permainan mereka. Awalnya kupikir tanganku akan baik-baik saja, tetapi
kusadari ada yang aneh terjadi pada tangan kiriku yang membuat tangan kiriku
tidak bisa ditekuk/bergerak. Hal itu membuatku curiga dan memanggil saudaraku
untuk membawaku kerumah dan berencana untuk mengobatinya. Saudaraku dan
teman-temanku pun menghentikan permainan dan mereka melihat kondisi tanganku
yang tidak bisa bergerak lagi, terutama teman yang menabrakku. Dengan rasa takut
dan kuatir teman yang menabrakku pun mengatakan bahwa dia akan bertanggung
jawab akan perbuatannya, tetapi perkataannya kuhiraukan karena aku hanya
memikirkan kondisi tanganku yang harus segera diobati
Setelah itu, akupun diantar kerumah
oleh saudaraku, lalu menghubungi ayahku untuk datang kerumah dan melihat
kondisiku. Ketika ayahku sampai dirumah bersama temannya, ayahku melihat
kondisi tanganku yang cidera dan mengatakan bahwa tanganku bergeser dari posisi
sebenarnya dan hal itu membuatku sangat
takut dan kuatir dengan kondisi tanganku.
Aku pun dibawa oleh teman ayahku ke Rumah
Sakit yang khusus mengobati bagian tulang. Sepanjang jalan aku menopang tangan
kiriku yang cidera dengan rasa sakit . Sesampainya ditempat, aku pun diobati
dengan cara tradisonal. Sepanjang pengobatan, aku merasakan sakit yang luar
biasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Setelah proses pengobatan
selesai, tanganku pun dibalut dengan kain bersama papan didalamnya untk mengikat
tanganku dengan tujuannya supaya posisi tulangku tidak bergeser kembali dan hal
itu membuat tanganku kaku. Setelah diobati, akupun diantar kedalam kamar
perawatan dan aku harus dirawat inap selama kurang lebih 3 minggu.
Selama perawatan aku pun harus
menjalani hal yang belum pernah aku rasakan, dimana aku harus berbaring dan
tidak bisa menjalani aktivitas seperti biasanya, artinya aku haya melakukan
aktivitas di tempat tidur saja seperti makan minum, tidur, mengobrol, dll. Suka
duka kurasakan dalam menjalani perawatan. Sukanya, aku tidak harus sekolah
selama 3 minggu, terus selama perawatan banyak teman-teman orang tuaku dan
teman-teman sekolahku datang menjengukku. Mereka juga membetikan bingkisan dan
sejumlah uang utuk membantu meringankan beban biaya keluargaku. Tetapi,
disamping itu, banyak juga duka yang kualami, seperti aku tidak bisa sekolah
dan harus ketinggalan banyak pelajaran, aku tidak bisa ketemu dengan
teman-teman, dan yang jelas, aku tidak dapat bermain bola dahulu selama kurang
lebih 4 – 6 bulan, dsb. Selama perawatan juga, aku harus merasakan sakit yang
luar biasa, sampai-sampai aku menangis dibuatnya, karena ketika diurut,
tanganku yang kaku harus dipaksa untuk ditekuk, supaya tanganku dapat kembali
normal seperti biasa.
Setelah 3 minggu berlalu, akupun diperbolehkan
pulang oleh dokter yang mengobatiku dengan syarat ada makanan dan minuman yang
tidak boleh aku konsumsi dan tanganku harus dijaga dari sentuhan orang lain,
dan beberapa hari sekali aku harus rutin kembali kesana untuk mengobati
tanganku atau dapat dikatakan rawat jalan. Sesampainya di Rumah, akupun harus
beristirahat untuk kembali memulihkan keadaanku karena besoknya aku harus
kembali belajar di Sekolah dan melanjutkan kegiatanku seperti biasa.
Hari pertama aku sekolah, aku merasa
senang karena aku dapat bertemu dengan teman-teman disekolah, tapi untuk
sementara aku tidak dapat bermain seperti biasanya karena tanganku masih dalam
proses pemulihan. Hari demi hari suka dan duka kulewati dengan keadaan tangan
yang masih dibalut. Selama 3 bulan lebih aku harus menjalani rawat jalan, dan selama pengobatan
tanganku harus berulang kali dipaksakan untuk ditekuk supaya tanganku kembali
normal seperti biasanya meskipun tidak kembali 100%. Selama 3 bulan juga, aku belum
diperbolehkan melakukan aktifitas yang berat-berat karena keadaan tanganku yang
belum pulih. Selain itu, aku juga harus berusaha mengobati tanganku dan melatih
tahap demi tahap untuk mengankat beban dan mempergunakan untuk melakukan
aktifitas menurut petunjuk dokter.
Setelah 4 bulan kulewati masa
pengobatan, akhirnya tanganku dapat kembali untuk melakukan aktifitas seperti
biasa. Aku sangat senang akan hal itu dan aku dapat bermain sepakbola kembali
bersama teman-temanku. Tapi mau tidak mau aku harus melatih kembali skill permainan
sepak bola yang sudah lama tidak aku
lakukan supaya aku dapat bermain seperti dahulu.
Dari kejadian ini, aku menyadari
bahwa aku harus lebih berhati-hati lagi dalam bermain sepakbola supaya hal
tersebut tidak terjadi lagi dalam hidupku dan membuatku semakin mensyukuri
hidup meskipun terkadang harus ada penderitaan yang kualami.
Demikian
ceritaku, semoga menjadi pelajaran juga bagi pembacanya
Terimakasih
God
Bless You
Victor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar