Victory Man

You're Victory Man

Selasa, 29 Oktober 2013

CERITAKU



            Perkenalkan nama saya Victor. Saya lahir di Pematang Siantar tanggal 22 Juli 1994. Saat ini saya tinggal di Bekasi bersama orang tua saya dan saya sekarang kuliah di Universitas Kristen Indonesia mengambil Jurusan Program Studi Pendidikan Agama Kristen.
            Disini saya ingin menceritakan pengalaman yang belum pernah saya alami sebelumnya, dimana saya mengalami cidera yang cukup lama. Aku adalah pribadi yang sangat menyukai olahraga terutama sepakbola. Dari kecil aku sering bermain sepakbola, sampai-sampai aku bermain sepakbola setiap hari, terkadang bersama teman-teman, saudara, bahkan terkadang aku bermain sendiri, tujuannya yaitu untuk bermain bersama dan melatih skill yang aku miliki.
            Pada suatu hari di sore hari, aku bersama saudara dan teman-temanku sedang bermain disebuah lapangan Sekolah Dasar. Kami bermain bersama dengan senang hati. Pada suatu waktu sebuah kejadian menimpaku. Ketika aku hendak berlari menuju gawang untuk menendang bola, aku didorong temanku yang sedang berusaha merebut bola dariku. Kakiku dihantamnya dengan keras, dimana hal itu membuatku terjatuh sangat keras dan mendarat dengan menggunakan tangan
            Ketika sadar aku terjatuh, aku merasa tanganku sebelah kiri sangat sakit dan tidak bisa bergerak. Teman-temanku menyuruh aku kepinggir lapangan untuk istirahat sejenak dan mereka melanjutkan permainan mereka. Awalnya kupikir tanganku akan baik-baik saja, tetapi kusadari ada yang aneh terjadi pada tangan kiriku yang membuat tangan kiriku tidak bisa ditekuk/bergerak. Hal itu membuatku curiga dan memanggil saudaraku untuk membawaku kerumah dan berencana untuk mengobatinya. Saudaraku dan teman-temanku pun menghentikan permainan dan mereka melihat kondisi tanganku yang tidak bisa bergerak lagi, terutama teman yang menabrakku. Dengan rasa takut dan kuatir teman yang menabrakku pun mengatakan bahwa dia akan bertanggung jawab akan perbuatannya, tetapi perkataannya kuhiraukan karena aku hanya memikirkan kondisi tanganku yang harus segera diobati
            Setelah itu, akupun diantar kerumah oleh saudaraku, lalu menghubungi ayahku untuk datang kerumah dan melihat kondisiku. Ketika ayahku sampai dirumah bersama temannya, ayahku melihat kondisi tanganku yang cidera dan mengatakan bahwa tanganku bergeser dari posisi sebenarnya dan hal itu  membuatku sangat takut dan kuatir dengan kondisi tanganku.
            Aku pun dibawa oleh teman ayahku ke Rumah Sakit yang khusus mengobati bagian tulang. Sepanjang jalan aku menopang tangan kiriku yang cidera dengan rasa sakit . Sesampainya ditempat, aku pun diobati dengan cara tradisonal. Sepanjang pengobatan, aku merasakan sakit yang luar biasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Setelah proses pengobatan selesai, tanganku pun dibalut dengan kain bersama papan didalamnya untk mengikat tanganku dengan tujuannya supaya posisi tulangku tidak bergeser kembali dan hal itu membuat tanganku kaku. Setelah diobati, akupun diantar kedalam kamar perawatan dan aku harus dirawat inap selama kurang lebih 3 minggu.
            Selama perawatan aku pun harus menjalani hal yang belum pernah aku rasakan, dimana aku harus berbaring dan tidak bisa menjalani aktivitas seperti biasanya, artinya aku haya melakukan aktivitas di tempat tidur saja seperti makan minum, tidur, mengobrol, dll. Suka duka kurasakan dalam menjalani perawatan. Sukanya, aku tidak harus sekolah selama 3 minggu, terus selama perawatan banyak teman-teman orang tuaku dan teman-teman sekolahku datang menjengukku. Mereka juga membetikan bingkisan dan sejumlah uang utuk membantu meringankan beban biaya keluargaku. Tetapi, disamping itu, banyak juga duka yang kualami, seperti aku tidak bisa sekolah dan harus ketinggalan banyak pelajaran, aku tidak bisa ketemu dengan teman-teman, dan yang jelas, aku tidak dapat bermain bola dahulu selama kurang lebih 4 – 6 bulan, dsb. Selama perawatan juga, aku harus merasakan sakit yang luar biasa, sampai-sampai aku menangis dibuatnya, karena ketika diurut, tanganku yang kaku harus dipaksa untuk ditekuk, supaya tanganku dapat kembali normal seperti biasa.
            Setelah 3 minggu berlalu, akupun diperbolehkan pulang oleh dokter yang mengobatiku dengan syarat ada makanan dan minuman yang tidak boleh aku konsumsi dan tanganku harus dijaga dari sentuhan orang lain, dan beberapa hari sekali aku harus rutin kembali kesana untuk mengobati tanganku atau dapat dikatakan rawat jalan. Sesampainya di Rumah, akupun harus beristirahat untuk kembali memulihkan keadaanku karena besoknya aku harus kembali belajar di Sekolah dan melanjutkan kegiatanku seperti biasa.
            Hari pertama aku sekolah, aku merasa senang karena aku dapat bertemu dengan teman-teman disekolah, tapi untuk sementara aku tidak dapat bermain seperti biasanya karena tanganku masih dalam proses pemulihan. Hari demi hari suka dan duka kulewati dengan keadaan tangan yang masih dibalut. Selama 3 bulan lebih aku harus  menjalani rawat jalan, dan selama pengobatan tanganku harus berulang kali dipaksakan untuk ditekuk supaya tanganku kembali normal seperti biasanya meskipun tidak kembali 100%. Selama 3 bulan juga, aku belum diperbolehkan melakukan aktifitas yang berat-berat karena keadaan tanganku yang belum pulih. Selain itu, aku juga harus berusaha mengobati tanganku dan melatih tahap demi tahap untuk mengankat beban dan mempergunakan untuk melakukan aktifitas menurut petunjuk dokter.
            Setelah 4 bulan kulewati masa pengobatan, akhirnya tanganku dapat kembali untuk melakukan aktifitas seperti biasa. Aku sangat senang akan hal itu dan aku dapat bermain sepakbola kembali bersama teman-temanku. Tapi mau tidak mau aku harus melatih kembali skill permainan sepak bola  yang sudah lama tidak aku lakukan supaya aku dapat bermain seperti dahulu.
            Dari kejadian ini, aku menyadari bahwa aku harus lebih berhati-hati lagi dalam bermain sepakbola supaya hal tersebut tidak terjadi lagi dalam hidupku dan membuatku semakin mensyukuri hidup meskipun terkadang harus ada penderitaan yang kualami.
Demikian ceritaku, semoga menjadi pelajaran juga bagi pembacanya
Terimakasih
God Bless You
Victor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar